Lovebird kacamata fischer (Agapornis fischeri) – Halo-halo, para lovebird lover, beruntung sekali karena pada beberapa pekan ini hobiburung.org akan membahas tentang spesies lovebird unik dan langkah di dunia, khusunya dari Afrika.
Beberapa dari mereka amat sulit untuk ditangkarkan, sehingga untuk sementara ini, kita cukup mengenal lewat gambar dan ulasannya saja. Namun beberapa juga mudah untuk dikembangbiakkan semisal lovebird kepla salem.
Baiklah, kali ini kita akan belajar sedikit tentang lovebird kacamata fischer. Tersebar di wilayah Afrika timur, tengah, selatan, tenggara, dan sekitar danau Victoria, Tanzania utara, burung ini hidup dalam kelompok-kelompok kecil. Habitatnya di ketinggian antara 1.100 – 2.200 m.
Sekilas Tentang Lovebird Kacamata Fischer
Sejarah dari persebaran lovebird kacamata fischer ini adalah saat pertama kali coba dibudidayakan di Amerika Serikat pada tahun 1926. Nama penemunya yakni Gustaf Fischer diabadikan menjadi nama yang melekat hingga kini pada sang burung.
Ragam Mutasi Lovebird Kacamata fischer
- Sekitar tahun 1957, di Afrika Selatan seorang ilmuwan bernama R Horsman menemukan satu mutasi warna baru yakni lovebird kacamata fischer
- Pada tahun 1959 ditemukan mutasi baru lagi oleh Dr F Warford di Sna Fransisco
- Mutasi warna kuning dan biru ditemukan pertama kali di negara Perancis
lovebird kacamata fischer sangat mudah untuk diternakkan, bahkan telah populer sebagai burung peliharaan. Pakannya juga cukup mudah didapatkan antara lain: biji-bijian dan juga buah.
Saat terbang di alam bebas, burung ini dapat memiliki kecepatan terbang di atas rata-rata. Kepakannya pun sangat kuat hingga bisa terdengar oleh kita di daratan. Selain kepakannya, kicauan lovebird kacamata fischer ini juga sangat lantang dengan nada-nada yang tinggi.
Jika dibiarkan bebas, maka perkebunan penduduk akan menjadi sasaran mereka untuk mendapatkan makanan. Uniknya, mereka bisa tahu kapan musim panen tiba. Saat petani sibuk mengurusi hasil buminya, para burung sudah siap meyerang dengan koloninya yang lebih besar.
Musim kawin lovebird kacamata fischer biasanya terjadi pada bulan Januari – April dan Juni – Juli. Sang indukan akan membangun sebuah sarang di lubang pohon dengan ketinggian 2 – 15 meter di atas permukaan tanah.
Telur-telur yang dihasilkan sejumlah 3 smapai 8 butir dengan warna putih. Setelah dierami selama 23 hari, maka telur tersebut akan menetas. Saat menginjak usia 38 – 42 hari pasca menetas itulah sang anakan baru bisa keluar sarang.
Ciri Lovebird Kacamata Fischer
Untuk menilai antara jantan dan betina sangat sulit dilakukan, mengingat keduanya memiliki ciri yang identik. Sementara itu, beberapa ciri umum dari burung ini adalah sebagai berikut:
Lovebird kacamata fischer dewasa
- Bulu tubunya didominasi dengan warna hijau mengarah ke kekuningan di bagian bawahnya
- Dahi, pipi, dan juga kerongkongannya berwarna merah oranye
- Sementara bulu dibagian kepala lainnya tampak pudar
- Di bagian dada atas dan kerah sekitar lehernya berwarna kuning
- Ekornya memiliki warna hijau
- Lingkar pada matanya putih dengan paruh berwarna merah, dan iris berwarna cokelat
- Bagian kakinya berwarna abu-abu
Lovebird kacamata fischer muda
- Bulu-bulunya berwarna lebih muda jika dibandingkan dengan burung dewasa, utamanya pada bagian kepala
- Ada bercak kecil berwarna hitam pada pangkal paruh bagian atasnya.
Kesimpulan
Lovebird kacamata fischer merupakan satu dari beragam jenis burung lovebird yang dijadikan burung peliharaan. Warna bulunya yang khas yaitu hijau dengan hiasan kepala berwarna merah oranye membuat burung satu ini tidaklah asing bagi kita.
Terus pantau hobiburung.org untuk mendapatkan beragam info menarik sepuar lovebird dan juga burung kicauan jenis lainnya. Sampai jumpa di lain kesempatan.