Perawatan Burung Sirtu Bakalan Dewasa Hutan Lengkap

Merawat burung sirtu hasil tangkapan hutan memang lebih sulit dibanding dengan sirtu yang berasal dari tangkaran. Menurut beberapa pengalaman dari para sirtu mania, burung hasil tangkapan hutan milik mereka hanya mampu bertahan paling lama satu hingga dua minggu.

Padahal, awalnya burung tersebut nampak baik-baik saja, namun perlahan kondisinya menurun dan akhirnya mati. Mungkin hal tersebut dikarenakan burung sirtu hutan sudah terbiasa hidup bebas di alam liar, lalu tiba-tiba saja harus terkurung di dalam sangkar. Burung pun menjadi stress dan berakhir pada kondisi yang ngedrop.

Untuk menangani fenomena tersebut, kami telah menghimpun beberapa tips dari sumber terpercaya mengenai perawatan lengkap burung sirtu bakalan hutan yang bisa Anda coba untuk menaklukkan burung satu ini.

Jika sudah berhasil, tidak mustahil untuk dapat memasternya hingga gacor.

Cara Perawatan Burung Sirtu Bakalan dari Hutan

Gambar sirtu muda hutan
Gambar sirtu muda hutan

Langsung saja, simak langkah-langkah perawatan berikut ini:

Perawatan Harian

Setelah kita membeli burung sirtu dari pasar, segera masukkan burung tersebut ke dalam sangkarnya. Lalu usahakan untuk meletakkan sangkar di tempat yan sepi, atau jauh dari lalu lalang manusia dan kendaraan.

Berikan ulat kandang (bukan ulat hongkong) sebanyak mungkin setiap hari, disertai dengan jangkrik dan kroto yang masih fresh ke dalam cepuk makannya.

Baca juga : Memilih dan Merawat Burung Kolibri Agar Cepat Gacor

Sedikan pula cepuk berukuran lebih besar agar dapat digunakan sang burung untuk mandi, namun jangan buru-buru untuk memandikannya. Tunggu selang waktu 1 Minggu hari setelah pembelian, jika burung sudah mau makan kroto dan ulat kandang dan burung terlihat sehat dan tidak stres lagi , baru boleh dimandikan.

Isolasikan sirtu dari jenis burung lainnya, terlebih burung yang sudah lebih dulu gacor. Letakkan sangkarnya pada tempat yang sepi sehingga burung dapat fokus beradaptasi dengan “rumah” barunya tanpa merasa stres, kemudian perlahan pindahkan di tempat yang ramai.

Jangan lupa, selama proses pengisolasian tersebut, burung wajib dikerodong, paling tidak selama 1 minggu, atau sampai burung dapat beradaptasi dengan baik.

Pemberian Pakan

Setelah proses isolasi dalam satu minggu tersebut rampung, amati kondisi sang burung. Jika sirtu sudah mulai lincah dan mau makan ulat kandang, jangkrik, atau kroto, silahkan Anda latih makan fur.

Tapi untuk burung sirtu saya lebih menyarankan untuk memberikan ulat kandang / ulat balap untuk di jadikan makanan utamanya. menurut pengalaman burung sirtu yang di berikan serangga biasanya akan lebih gacor jikia di bandingkan sirtu yang di berikan voer.

Akan tetapi jika anda ingin memberikan voer sebagai makanan utama, Caranya adalah dengan mencampurkan Ukandang atau bisa juga kroto segar dengan fur yang ditaburkan dan diaduk-aduk rata.

Lakukan penambahan voer ini secara bertahap, dan sebelum melakukan penambahan ini, pastikan burung telah terlatih untuk makan jangkrik dan kroto. Tujuan pemberian pakan ini, tentu saja agar  lebih gampang dalam pemberian pakannya dan burung terbiasa dengan makanan voer.

Kesimpulan

Gambar sirtu hutan
Gambar sirtu hutan

Perawatan burung sirtu hasil tangkapan hutan memang membutuhkan ketelatenan ekstra, sebabnya, burung memerlukan waktu untuk beradaptasi terhadap lingkungan barunya.

Pengkerodongan dan penempatan di area yang sepi dari lalu lalang manusia akan membantu sirtu untuk menjadi lebih nyaman pada tempat barunya.

Ada saran pula yang mengatakan jangan terlalu banyak memegang sirtu yang masih dalam tahap adaptasi, karena hal tersebut berpotensi membuat burung stres.

Untuk pemberian pakan berupa fur, berikanlah fur secara perlahan, dan carikan yang butirannya lembut seperti pasir. Namun tidak dianjurkan pula untuk memberi fur yang terlalu lembut seperti bedak atau tepung.

Hal tersebut justeru akan membuat burung mudah tersedak.

Kami berharap beberapa tips dalam merawat burung sirtu hasil tangkapan hutan ini bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa untuk menyampaikan kritik dan saran yang bisa kami pakai untuk perbaikan.

Kalau ada tambahan atau pertanyaan seputar burung kicauan, bisa disampaikan pada kolom komentar yang tersedia. Salam kicau mania!

Artikel Terkait